Sabtu, 14 April 2018

Kali Ini Gedung 'Berhantu' di Kemenkeu Bakal Disulap Jadi Convention Center

Instansi Manajemen Aset Negara (LMAN) punya ide besar dalam mengfungsikan aset-aset mangkrak yg dipunyai negara.

Salah satunya aset mangkrak yg akan disulap yaitu Gedung Alexander Andries (AS) Maramis atau yg lebih di kenal dengan gedung Daendels di Kompleks Kementerian Keuangan. Gedung yg didirikan pada 1809 atau 209 th. saat lalu ini dapat jadi convention center lebih yang pasti gedung penerima tamu negara.

" Saat ini pekerjaan LMAN yaitu bikin sama dengan FS (feasibility study), ini coba mencarikan prospek buat diapakan sich aset ini, seandainya pada mulanya berwujud gedung perkantoran masa Belanda, saat ini dapat pengen apakan? Apakah didirikan gedung kantor, ruko, atau pengen didirikan seperti apa? Itu pekerjaan LMAN saat ini mencarikan prospek itu, " kata Direktur Paling utama LMAN Rahayu Puspasari selagi lakukan perbincangan dengan detikFinance, Jakarta, Senin (4/4/2018).

Dari kajian yg telah dijalankan serta melibatkan beraneka ragam pakar ini menganjurkan bangunan bersejarah paling besar se-Asia Tenggara ini dapat dikomersilkan jadi convention center. Tapi, pemeliharaan yg selanjutnya dijalankan bakalan tidak membuat perubahan nilai peristiwa gedung.

" Jadi AAM ini yaitu cagar budaya, dia terikat aturan dengan dalam pelestarian cagar budaya, itu telah ada UU yg mengatur, punya arti apa pun skema komersial yg dapat kita tempuh itu tdk bisa tidak mematuhi pakem yg itu, " papar dia.
Ulasan Lainnya: 

" Umpamanya cagar budaya yg dikomersialkan kan banyak tuch, seandainya kita simak seperti Kota Tua, yg selanjutnya diarahkan jadi kegunaan komersil, atau sebagai museum-museum. Paling akhir contohnya heritage ini jadi hotel, " jadi dia.

Gedung AA Maramis yg tenar dengan narasi mistis ini pasti juga difungsikan seperti gedung bersejarah di negara-negara beda. Dimana jadi komersil serta akhirnya akan diputarkan dimulai dengan ongkos perawatan hingga penerimaan negara.

" So far tim ini coba mengajukan, jadi yg namanya diusulkan belum juga dapat di terima, tetapi lebih dari satu kritikan kita mengarahkan dengan mengutamakan nilai historis serta nilai sama sesuai cagar budaya, kita dapat cobalah convention meeting petinggi negara, " tutup dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar